Jumat, 09 Maret 2012

KLASIFIKASI POHON MANGGA, ANATOMI IKAN NILA DAN KATAK SAWAH

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
KLASIFIKASI POHON MANGGA, ANATOMI IKAN NILA DAN
KATAK SAWAH


Disusun Oleh :
Kelompok 5
1. Mufit ansori
2. Mey wulandari
3. Novita Lelasari
4. Nuning Dwi Utari
5. Nur Rosid

MADRASAH ALIYAH NEGERI
TENGGARONG
2012
KATA PENGANTAR


Puji sukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Semoga rahmat dan keselamatan di limpahkan kepda Nabi Muhammad saw, parasahaba tdan umat –Nya.
Berkat rahmad dan karunia –Nya pula kami dapat meyelesaikan Laporan Praktikum biologi dengan tema: klasifikasi buah mangga, anatomi ikan dan anatomi katak. yang akan kami jadikan sebagai bahan salah satu syarat untuk mengikuti ujian praktek biologi, yang menentukak kelulusan siswa. Semoga bermanfaat.


















Tenggarong, Maret, 2012
Penyusun:
Mangga

Mangga


Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Filum: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Sapindales

Famili: Anacardiaceae

Genus: Mangifera

Spesies: M. indica

Nama binomial

Mangifera indica
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh.


Pohon mangga tua di tengah kota


Bunga mangga yang berkarang
Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak, bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm.
Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8-40 cm, agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:
• Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.
• Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.
• Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
• Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau kekuningan; yang di kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun atau lebih.



ANATOMI DAN FISIOLOGI IKAN NILA











 BAGIAN DALAM IKAN NILA



 INSAGN IKAN NILA

Pencernaan secara fisik dan mekanik dimulai di bagian rongga mulut yaitu dengan berperannya gigi pada proses pemotongan dan penggerusan makanan. Pencernaan secara mekanik ini juga berlangsung di segmen lambung dan usus yaitu melalui gerakan-gerakan (kontraksi) otot pada segmen tersebut. Pencernaan secara mekanik di segmen lambung dan usus terjadi lebih efektif oleh karena adanya peran cairan digestif. Pada ikan, pencernaan secara kimiawi dimulai di bagian lambung, hal ini dikarenakan cairan digestif yang berperan dalam proses pencernaan secara kimiawi mulai dihasilkan di segmen tersebut yaitu disekresikan oleh kelenjar lambung. Pencernaan ini selanjutnya disempurnakan di segmen usus. Cairan digestif yang berperan pada proses pencernaan di segmen usus berasal dari hati, pankreas, dan dinding usus itu sendiri. Kombinasi antara aksi fisik dan kimiawi inilah yang menyebabkan perubahan makanan dari yang asalnya bersifat komplek menjadi senyawa sederhana atau yang asalanya berpartikel makro menjadi partikel mikro. Bentuk partikel mikro inilah makanan menjadi zat terlarut yang memungkinkan dapat diserap oleh dinding usus yang selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh. .
Anatomi dan Fisiologi Ikan nila

DEFINISI IKAN (PISCES)
Bertulang belakang (termasuk vertebrata), habitatnya perairan, bernapas dengan insang (terutama), bergerak dan menjaga keseimbangan tubunya menggunakan sirip-sirip, bersifat poikilotermal.

MORFOLOGI (Bentuk Tubuh) IKAN

Bervariasi sekali, tetapi morfologi dasarnya adalah terdiri dari gambar kepala, badan, dan ekor simetri,1, gambar 2.a bentuk umum : bilateral dan gambar 2.b nonsimetri

ikan nil ( Oreochromis niloticus )
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Perciformes
Famili: Cichlidae
Genus: Oreochromis
Spesies: O. niloticus

ANATOMI
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1. Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-sumber pewarnaan.
2. Sistem otot (urat daging): – penggerak tubuh, sirip-sirip, insang
- organ listrik
3. Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh
4. Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5. Sistem peredaran darah (sirkulasi) : – organnya jantung dan sel-sel darah
- mengedarkan O2, nutrisi, dsb
6. Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut – anus
7. Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8. Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9. Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
- sistem urat daging dan sistem rangka mempengaruhi bentuk tubuh menentukan cara bergeraknya
sistem pernafasan dan peredaran darah- O2 dari perairan ditangkap oleh darah, dipertukarkan dg CO2dibawa ke seluruh tubuh melalui darah

ANATOMI IKAN

1. B – S Ikan mempunyai variasi antara lain dalam hal bentuk, ekologi, habitat, keragaman jenis dan reproduksi
2. B – S Organ pada kulit adalah sisik, kelenjar lendir, organ cahaya dan organ listrik
3. B – S Fungsi pewarnaan pada tubuh ikan adalah untuk penyalamatan diri dan mencari makan
4. B – S Organ cahaya pada ikan ada dua macam, yaitu simbiosis mutualistik antara ikan dengan bakteri yang mengeluarkan cahaya dan berasal dari modifikasi kelenjar lendir
5. B – S Walaupun bentuk ikan bervariasi tetapi pola umumnya tetap yakni terdiri dari bagian kepala, badan, dan ekor.
6. B – S Ikan selain menguntungkan bagi manusia, tetapi ada juga bahayanya misalnya ikan buas, ikan beracun dan berorgan listrik
7. B – S Dalam sistem sirkulasi, jantung merupakan organ yang sangat penting karen berperan sebagai pemompa darah ke seluruh bagian tubuh dan bekerja secara otomatis di bawah kendali saraf pusat (Involunteer)
8. B – S Alat pernapasan tambahan pada ikan berfungsi untuk mengambil O2 dari dalam air karena kerja insang kurang efektif
9. B – S Morfologi ikan merupakan kombinasi sistem rangka dan urat daging sebagai evolusi adaptasi ikan terhadap lingkungannya
10. B – S Darah berfungsi mengangkut sari-sari makanan, hormon-hormon, antibodi dan sisa-sisa metabolisme gas

Analisa Hasil
Pada percobaan sistematika, morfologi, anatomi, dan fisiologi, diperoleh hasil yaitu sebgaai berikut. Pada ikan nila setelah dibedah tampak organ dalam yaitu insang, hati, lambung, usus, pancreas, dan gelembung renang. Gelembung renang berfungsi untuk mengatur naik turunnya ikan saat berenang. Selain organ dalam terdapat juga organ tubuh bagian luar yaitu seperti sirip dan sisik. Pada ikan nila terdapat 5 macam sirip yaitu sirip punggung, sirip ekor, sirip perut, sirip dubur, dan sirip dada. Sedangkan sisik pada ikan nila disebut catenoid, bentuknya sedikit bergerigi dan fungsi sisik pada ikan yaitu untuk mengklasifikasikan jenis ikan menentukan umur dalam taksonomi. Fungsi sirip yaitu menyeimbangkan tubuh ikan dan mempermudah gerakan pada saat berenang. Adapun insang yang terletak pada samping kepala ikan dan pada insang ini oksigen dalam air dan diangkat oleh darah lalu kesistem pembuluh darah.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum yang telah dilakukan yaitu :
Ikan nila (oreochromis sp.) termasuk jenis hewan vertebrata
Ikan nila mempunyai cirri khusus yaitu inter musculla born, ususnya panjang, terdapat lapisan lemak.
Ikan nila merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna kehitaman.
Seluruh badan ikan nila mempunyai sisik dan mempunyai gurat sisi.



KATAK SAWAH


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Amphibia

Ordo: Anura

Famili: Ranidae

Genus: Fejervarya
Bolkay, 1915
Spesies: F. cancrivora
Nama binomial Fejervarya cancrivoraKodok sawah ialah sejenis katak yang banyak hidup di sawah-sawah, rawa, parit dan selokan, sampai ke rawa-rawa bakau. Nama ilmiahnya Fejervarya cancrivora, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai marsh frog, rice-field frog atau crab-eating frog; nama yang terakhir diberikan karena kegemaran kodok ini memangsa ketam sawah (Lat. cancer ketam, vorare makan, memangsa).
Orang Jawa menyebutnya sebagai kodok ijo, karena banyak juga di antaranya yang berwarna kehijauan. Nama daerah yang lain di antaranya adalah kodok cina (Btw.) dan bangkong dingdang (Sd.).
Kerongkongan adalah salah satu organ pencernaan makanan yang terletak di sebelah dorsal dari tenggorokan. Kerongkongan pada bangsa ikan danamphibian lebih pendek daripada bangsa reptilian karena pada bangsa ikan danamphibian tidak mempunyai leher (Kent,1983).Menurut Djuhanda (1982), ikan dan Amphibia di sepanjang usus kasar memiliki struktur berbentuk lurus. Pankreas terdpat pada pertemuan lambungdengan duodenum. Saluran pancreas pada Anura bermuara di ductuscholedokus. Katak sudah memperlihkan kemajuan dari pada ikan. Pengambilannafas dilakukan dengan jalan menelan udara secara ditekan oleh dasar ronggamulut karena tidak mempunyai rusuk. Laring disokong oleh potongan cartilagearytaenoidea dan cartilage krikoidea.Sistem pencernaan pada katak terdiri dari lambung yang menggembung besar, usus halus yang melingkar-lingkar. Pada lambung melekat kalenjar pankreas. Saluran dari hati bersatu dengan saluran dari pankreas, bermuara diusus duabelas jari. Agak ke tengah dekat usus duabelas jari, terdapat benda bulat berwarna coklat, yaitu limpa. Usus halus sangat panjang, tetapi usus tebal sangat pendek. Di tengah-tengah agak menempel punggung, terdapat ginjal sepaang, panjang, panjang, dan berwarna coklat. Didepan ginjal tampak pembuluh vena besar. Di belakang ginjal terdapat pula pembuluh darah besar yaitu aorta(Mahardono,1980).Katak bernapas dengan berbagai cara. Misalnya dengan kulitnya yang tipisdan lembab. Juga dengan selaput mulutnya, sehingga katak sering tampak memompa udara ke mulut, dengan menggerak-gerakkan rahang bawahnya.
C
arayang ketiga ialah dengan paru-paru. Paru-parunya mirip suatu percabangan usus

belaka. Bentuknya panjang, tipis, dan meruncing ke ujung. Karena dari lubanghidung ada saluran yang langsung ke rongga mulut, maka katak tidk memilikifarings, tetapi langsung ke larings. (Mahardono, 1980).Sistem urinaria : organ utamanya dari sistem ini adalah ginjal, bentuknyamemanjang, berwarna merah pekat. Pada bagian tengahnya terdapat struktur yangmemanjang berliku-liku berwarna merah muda, yaitu glandula suprarenalis yangmenghasilkan hormon adrenalin. Urine yang duhasilkan ginjal, dialirkan melaluiureter pada betina, atau melalui duktus urospermatikus pada yang jantan, keluar dari kloaka. ( Mahardono, 1980). Menurut Norris et al. (1987), kantung urine merupakan derivateektodermal dari kloaka. Kantung ephitelium pada Anura seuruhnya berlapistunggal. Katak jantan terdapat sepasang testis yang terletak pada permukaanventral ujung anterior ren berbentuk oval. Setiap testis keluar sejumlah pembuluhhalus yaitu vasa efferensia yang berjalan ke medial kemudian masuk ke dalam jaringan rend dan berhubungan dengan tubuli celectivi yang selanjutnya bermuara pada ureter. Ureter berfungsi rangkap yaitu sebagai saluran urine dan saluransperma (Radiopoetro, 1988).Saluran reproduksi betina pada katak, tiap oviduk merupakan suatu saluransederhana berkelompok yang menjulur dari bagian anterior rongga tubuh kekloaka. Oviduk mempunyai sel kelenjar yang mensekresi lapisan jeli di sekitar telur, dan bagian bawah melebar untuk penampungan telur sementara, tetapiselain itu oviduk tidak mengalami spesifikasi. Karena katak kawin di dalam air,maka fertilisasi terjadi di luar. Induk katak betina yang bunting namun tidak

mendapatkan pejantan yang bersedia mengawininya biasanya akan menyerapkembali telurnya (Susanto,1994).Menurut Radiopoetro (1977), katak betina memiliki sepasang ovaria yang besar, berupa kantong yang melipat-lipat, terdiri atas banyak lobi. Ovaria yangsudah masak menempati hampir seluruh bagian celom. Telur-telur katak ialahkecil, membulat, berpigment, dan diameternya ± 1,6 mm. Telur bersifatteloecithal. Telur-telurnya dikeluarkan ke dalam air dalam kelompok-kelompok


KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.Katak Sawah (Rana cancrivora) termasuk ke dalam phylum chordata,subphylum vertebrata, class amphibia, ordo anura, familia ranidae dengannama spesies Rana cancrivora.
2.Katak Sawah (Rana cancrivora) merupakan hewan amphibia yang dapathidup di dua habitat air dan darat, dengan menggunakan insang, paru-paru,dan kulit.
3.Tubuh katak (Rana cancrivora) terdiri dari caput, trucus, cauda, extrimitasanterior, extrimitas posterior.
4.Katak (Rana cancrivora) tidak mempunyai cauda karena dapat menghalangisewaktu melompat.
5.Sistem pencernaan pada katak terdiri atas rongga mulut (cavum oris), faring,oesophagus, gastrum, duodenum, intestine, colon, dan cloaca.
6.Katak (Rana cancrivora) bernafas dengan paru-paru dan juga dengankulitnya.
7.Fertilisasi pada katak termasuk fertilisasi eksterna








SARAN

Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan terlebih dahulu agar praktikum dapat bejalan dengan baik. Dan untuk praktikan agar menyiapkan materi-materi yang akan dipraktekan agar dalam kegiatan praktikum tidak terhambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar